Pamapersada.com

Media Room

PAMA Terjunkan Tim Tanggap Darurat Bantu Korban Gempa Cianjur

Card image
Pamapersada.com - Rabu, 30 November 2022

Cianjur, TAMBANG – Pamapersada Nusantara (PAMA) menerjunkan Tim Tanggap Darurat untuk membantu korban gempa di Cianjur. Kegiatan berlangsung sejak pekan pertama dan dipusatkan di Kecamatan Cugenang.

Emergency Medical Team (EMT) PAMA, Ridha Renaldi menyebut bantuan difokuskan pada tiga hal yaitu Urban Search and Rescue (User), Layanan Kesehatan (Yankes) dan CSR/Penyaluran Logistik.

Terkait User, kata Ridha, tim Emergency Respons Team (ERT) PAMA bekerja sama dengan relawan gabungan di bawah kendali Kementerian ESDM sejak hari pertama pencarian.

“Kita juga ikut sama tim ESDM, tim rescue itu ikut tim ESDM,” ujarnya di Cianjur, Selasa (29/11).

Dijelaskan, pada Sabtu (26/11) ERT PAMA dan tim gabungan ESDM berhasil menemukan tiga korban dalam keadaan meninggal.

“Rescue, dua hari yang lalu itu ada tiga korban, kemarin dua, korban meninggal. Memang untuk SAR itu dibagi-bagi. Kita berpartisipasi di situ dan itu merupakan gabungan dari berbagai perusahaan yang di bawah naungan ESDM,” beber dia.

Sementara, unit Yankes tiap harinya bisa melayani korban terdampak hingga 100-150 orang. Menurut Ridha, tim medis tidak hanya menangani korban yang terkena cidera ringan dan berat, tapi juga melayani korban yang sudah mulai terjangkit gangguan pernafasan dan pencernaan bahkan penyakit kulit lantaran sanitasi setempat tidak memadai.

“Pasien di awal-awal bencana memang cidera, ada luka yang belum diobati, kemarin ada suspek patah tulang dan kita rujuk ke RS. Tapi kalau sudah beberapa hari begini, biasanya pencernaan, pernafasan, itu yang banyak. Atau karena sanitasi kurang baik itu terkait dengan penyakit kulit,” bebernya.

Tim medis juga memberi obat-obatan kepada pasien setelah mereka diperiksa oleh dokter yang dibantu paramedis.

“Tim itu ada dua dokter dan empat paramedis yang kita turunkan. Ada dua posko. Secara jumlah kunjungan naik turun, baik itu ada yang cidera, patah tulang dan kita rujuk ke rumah sakit ataupun ada yang cidera ringan. Kita juga distribusikan obat-obatan,” ujarnya.

Sementara, unit Yankes tiap harinya bisa melayani korban terdampak hingga 100-150 orang. Menurut Ridha, tim medis tidak hanya menangani korban yang terkena cidera ringan dan berat, tapi juga melayani korban yang sudah mulai terjangkit gangguan pernafasan dan pencernaan bahkan penyakit kulit lantaran sanitasi setempat tidak memadai.

“Pasien di awal-awal bencana memang cidera, ada luka yang belum diobati, kemarin ada suspek patah tulang dan kita rujuk ke RS. Tapi kalau sudah beberapa hari begini, biasanya pencernaan, pernafasan, itu yang banyak. Atau karena sanitasi kurang baik itu terkait dengan penyakit kulit,” bebernya.

Tim medis juga memberi obat-obatan kepada pasien setelah mereka diperiksa oleh dokter yang dibantu paramedis.

“Tim itu ada dua dokter dan empat paramedis yang kita turunkan. Ada dua posko. Secara jumlah kunjungan naik turun, baik itu ada yang cidera, patah tulang dan kita rujuk ke rumah sakit ataupun ada yang cidera ringan. Kita juga distribusikan obat-obatan,” ujarnya.

“Yang kemarin ditemukan terakhir itu juga di dekat kuburan itu, bapak dan anak dalam kondisi berpelukan. Bapak meluk anaknya dengan posisi tengkurap. Anaknya masih balita,” katanya.

Hingga Selasa (29/11), korban yang hilang berdasarkan data Basarnas berjumlah 12 orang. Kendati begitu dia berharap, korban bisa segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

“Mudah-mudahan korban yang ditemukan dan yang belum ditemukan segera ketemu. Keluarganya juga diberi kesabaran dan ketabahan. Mudah-mudahan semuanya husnul khatimah,” pungkasnya.


Berita Terkini