"Pada kuartal III produksi mulai dapat dipacu karena cuaca cenderung kering," ujarnya, Rabu (3/10/2018).
Sampai akhir 2018, perseroan memperkirakan volume produksi dapat mencapai 650.000 ton. Volume itu di bawah estimasi awal sebesar 800.000 ton.
Untuk mengoptimalkan produksi dan penjualan ke depan, perusahaan akan menambah kapasitas intermediate stockpile (ISP) di pelabuhan. Dengan demikian, perusahaan dapat menyimpan stok lebih banyak saat cuaca basah, dan kemudian menggenjot penjualan ketika cuaca kering.
Frans yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pama Persada ini menyampaikan, perseroan juga akan memacu ekspansi emas setelah menyelesaikan proses pengalihan (hand over) tambang Martabe di Sumatera Utara. Diperkirakan hand over dapat dilakukan pada akhir 2018.